
Gelar FGD, PT SCI Tawarkan Program Sulawesi Palm Oil Belt
PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) menggelar Focus Grup Discussion di Kantor Perseroda Sulsel, Jl Ratulangi, Makassar, Senin (4/11).
FGD tersebut membahas potensi pengembangan sawit dan perwujudan program Sulawesi Palm Oil Belt (SPOB).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan kabupaten di Sulawesi Selatan. Hadir juga perwakilan dari Gorontalo dan Sulawesi Tengah, dua wilayah yang memiliki potensi pengembangan industri dan perkebunan kelapa sawit.
“Jadi kalau dilihat dari aturan pemerintah, instruksi presiden no 6 tahun 2019 sudah ada aksi nasional perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Sudah ada arahan untuk kelapa sawit digerakkan kembali, ini harus direspon oleh pemerintah provinsi dan kabupaten,” papar Direktur Pengemban Usaha dan Operasional PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) Perseroda, Aerin Nizar.
Menurutnya, hal ini sudah diinisiasi sejak Tenri Abeng memimpin Perseroda. Hal ini juga senada dengan program nasional peremajaan sawit rakyat.
Kegiatan ini melibatkan bukan dinas perkebunan atau kementerian pertanian, tetapi juga melibatkan PU untuk irigasi, kementerian BUMN untuk Hilirnya.
“Nah Inilah jadi target PT SCI, mengelola luas lahan untuk proyek penanaman kelapa sawit. Sulawesi Palm Oil Belt ini menargetkan satu juta hektar kelapa sawit,” ucapnya.
Untuk Sulsel sendiri, ada 11 wilaytah target kelapa sawit, dengan dua wilayahyang dominan kelapa sawit, yakni di Lutim dan Wajo.
Kegiatan pengembangan agribisnis kelapa sawit meliputi pengembangan usaha vertikal, horizontal dan terpadu untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan pengembangan usaha pengolahan kelapa sawit di pedesaan.
Dalam FGD tersebut antara lain hadir Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Hafri Syam Masyhur.
Menurutnya pemerintahan Gorontalo menyambut baik inisiasi program dari PT SCI untuk palm oil nelt ini.
Menurutnya, Gorontalo memang telah diintruksikan sejak 2019 bahwa semua daerah sampai kabupaten harus menyusun rencana akan hal tersebut.
“Kalau kita siap untuk penanaman sawit ini dan telah mendata kalau baru 16 ribu yang tertanam dari 121 ribu lahan potensi lahan,” ucapnya.
Selain itu Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah Simpra Tajang mengatakan besarnya potensi Sulteng untuk penanaman kelapa sawit.
“Intinya kalau tidak mengganggu kawasan hutan ini bakal dijalankan. Di Sulteng ada 600 ribu hektar yang jadi potensi dengan 150 ribu hektar terlaksana. Target 300 ribu kamioptimis bisa tercapai,” paparnya.
Meski demikian ia masih menjajaki seperti apa tawaran dari PT SCI. “Apakah mau bangun pabrik di Sulteng atau bagaimana kita bisa seriusi,” ucapnya.
Sumber : Tribunnews